Alkindi Online Preschool/Youtube Alkindi
Alkindi Online Preschool/Youtube Alkindi
KOMENTAR

SAAT menjadi seorang ibu, pernahkah tidak Bunda mengalami kebingungan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak? Tidak tahu harus berbuat apa untuk anak, bingung bagaimana menjauhkan anak dari gadget, atau tidak mengerti cara mengajarkan kebaikan sesuai tuntunan Islam?

Sebenarnya, ibu adalah Madrasatul Ula, sekolah pertama bagi anak-anaknya. Namun terkadang, ada banyak hal yang membuat ibu merasa kurang berdaya, kurang percaya diri, dan juga merasa kurang waktu dalam menemani Buah Hati.

Berbekal dari problematika itu, empat ‘emak-emak berdaster: Melinda Nurimannisa, Yulia Latifah, Anindya Rizqi Fauziyyah, dan Nazri Nuriza, membangun Alkindi Online Preschool bertajuk #IbukuGuruku. Program ini bertujuan membantu para ibu mempersiapkan anaknya di fase pra-sekolah.

Empat emak-emak pendiri Alkindi Online Preschool/Dok Alkindi

Mengapa demikian?

Berdasarkan penelitian Harvard Centre for Developing Child, usia 0-5 tahun adalah masa di mana otak anak berkembang dengan sangat pesat. Kesempatan untuk mengajarkan dan memberikan stimulus kebaikan di usia ini dinilai sangat efektif, terutama untuk membangun karakter anak di masa depan.

Sayangnya, baru sedikit anak yang bersekolah, utamanya pada fase 2,5 sampai 5. Rata-rata orangtua di Indonesia baru memasukkan anaknya ke TK di usia 4 atau 5.

Anin, CMO Alkindi Eduprise mengatakan, sebagai umat Islam, kita seringkali menganggap Al-Qur’an sekadar hanya bisa membaca atau menghafal, jarang sekali mentadaburi isi Al-Qur’an itu sendiri. Padahal, ada banyak keajaiban dari isi Al-Qur’an yang bisa dipakai sebagai tuntunan kehidupan.

“Oleh karena itu, Alkindi Online Preschool mengajak seluruh ibu menjadi guru untuk anak tercinta, lewat Bermain Berhikmah. Di mana, tak hanya menjadi guru untuk anaknya, namun juga melatih ibu dan anak melakukan tadabur ayat Qur’an yang sesuai dengan aktivitas di hari tersebut,” kata Anin.

Alkindi mendukung pengadaan kurikulum dan lembar kerja siap pakai untuk anak. Panduan yang lengkap disertai video bagaimana cara tadabur Qur’an dengan anak, serta kegiatan yang berkorelasi dengan ayat Qur’an tersebut.

Kegiatan ini sudah dilakukan para ibu di 256 kota di Indonesia, juga 22 negara. Terbukti, di pendaftaran batch ke 3, 700 kuota habis hanya dalam waktu 7 menit saja. Dan di pendaftaran batch 7, total pendaftar mencapai 2.000 peserta. Dalam 22 bulan, terdapat 5500++ peserta yang mengikuti program ini.

“Banyak dari peserta mengatakan, lewat program ini yang hanya membutuhkan waktu 10-15 menit sehari menemani anak, namun konsisten. Dampaknya luar biasa baik. Bagi ibu, ia masih bisa bermain bersama anak dengan cara menyenangkan. Apalagi untuk para ibu bekerja, program ini sangat membantu memaksimalkan waktu ibu yang terbatas, tapi bonding bersama anak meningkat,” demikian Anin.




Jaya Suprana: Resital Pianis Tunanetra Ade “Wonder” Irawan Adalah Peristiwa Kemanusiaan

Sebelumnya

Kemitraan Strategis Accor dan tiket.com Perkuat Pasar Perhotelan Asia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel C&E